MOSUL (voa-islam.com) - Ratusan tentara Khilafah menggempur Kota
Ramadi, ibu kota dari provinsi Anbar, Irak. Dan berhasil merebut dua
area di pinggiran kota. Tentara Khilafah mengerahkan kendaraan dan
aksi istisyahadiyah untuk merobek garis pasukan Irak di utara kota
Ramadi hanya dalam semalam.
Anggota dewan provinsi Anbar, Sabah Karhout, meminta kepada Perdana
Menteri Haider al-Abadi untuk segera mengirim pasukan militer,
karena mereka tidak punya banyak amunisi dan pasukan yang tersisa.
PM Abadi mengunjungi Anbar pada hari Selasa lalu dan
mendeklarasikan operasi untuk merebut tanah kaum muslimin, tapi sumber
di kepolisian syiah di Ramadi mengatakan pada awal Jumat, justu tentara
Khilafah sudah mengambil alih separuh dari area Albu Faraj di Anbar, dan
hari ini terus bergerak mengepung kota Ramadi.
Tentara Khilafah, mengatur jalannya pertempuran di Ramadi dari control room.
Pihak kepolisian Syiah mengatakan bahwa sebuah ledakan telah
menghancurkan jembatan yang menghubungkan Ramadi dan Albu Faraj di
Sungai Eufrat. Tentara dan kepolisian Irak kini menyalahkan para anggota
suku di Albu Faraj yang membiarkan Tentara Khilafah menyusup ke wilayah
mereka.
Suku-suku sunni di Irak memang sangat mendukung Kekhilafahan, dan
berharap agar Daulah Khilafah bisa mengusir kafir syiah dari tanah-tanah
mereka. Tentara Khilafah juga berhasil mengambil alih area Albu Aitha
yang berdekatan dengan daerah tersebut.
Bahkan sebelum Kekhilafahan merebut kota Mosul pada Juni tahun lalu
dan menerobos maju ke wilayah-wilayah Sunni Irak lainnya, sebagian
besar wilayah Anbar dan Nainawa memang sudah lepas dari genggaman
pemerintah syiah Irak.
Jika Provinsi Anbar jatuh ke tangan kaum muslimin, dapat dipastikan
tentara kafir syiah akan semakin depresi dan putus asa. Terlebih
Provinsi Anbar merupakan provinsi yang cukup strategis, karena
berbatasan langsung dengan Arab Saudi, Suriah dan Yordania.
(abimantrono/dbs/voa-islam.com)
Ulasan
Catat Ulasan
Ulaslah Yang Terbaik..