Islamic State (IS) Bangun Angkatan Udara di Libya & Mulai Latih Mujahidin IS Jadi Pilot

 

SIRTE (Manjanik.com) – Dalam setahun terakhir ini, wilayah Daulah Islam/Islamic State (IS) rutin dibom dari udara oleh sejumlah negara, mulai dari Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Turki, Yordania, Perancis, hingga Rusia. Terus dibombardir membuat IS gerah, sehingga memutuskan harus punya divisi tempur mengurusi pertempuran udara.

Menurut laporan intelijen terbaru, Islamic State (IS) kini membangun angkatan udara di Libya, tepatnya di Kota Sirte, dan mulai melatih para mujahidin Islamic State (IS) menjadi pilot. Manuver ini sekaligus melebarkan sayap mujahidin Islamic State (IS) ke Afrika.

Para para mujahidin Islamic State (IS) belajar menerbangkan pesawat menggunakan simulator penerbangan, seperti dilaporkan militer yang mengatur strategi pengawasan di wilayah Afrika Utara. “Mereka menggunakan simulator modern yang didatangkan dari luar negeri,” tulis salah satu situs Arab Asharq Al-Awsat, seperti dilansir FoxNews padaRabu (2/12/2015).

Islamic State (IS) juga mengincar pilot potensial dari Libya yang mau bergabung. Pilot yang berpotensi itu akan mereka gunakan sebagai alat untuk membajak pesawat, seperti yang dilakukan oleh 10 anggota Al-Qaeda di balik serangan berbarokah pada 11 September 2001 terhadap gedung WTC di Amerika.


PBB memperkirakan Islamic State (IS) bakal merekrut 2.000 hingga 3.000 mujahidin di Libya. Dan mereka semua akan dijadikan strategi untuk mempertahankan wilayah kekuasaan kekhalifahan.
Laporan 24 halaman dari Pusat Kajian Terorisme London menyatakan, berada di Libya merupakan kesempatan terbaik untuk menegakkan khilafah dibanding terus membuka front pertempuran Suriah dan Iraq. Di 2 negara kaya minyak itu, Islamic State (IS) kini digempur dari semua sudut oleh banyak pihak.

Sebelumnya, laporan yang sama sempat diturunkan oleh media lokal Asharq al-Awsat. Al-Awsat melaporkan, mengacu pada sumber militer di Libya, Islamic State (IS) telah melakukan pelatihan simulator pesawat baru yang dikirim dari luar negeri pada bulan Oktober lalu. Hardware ini dilengkapi dengan layar radar dan perangkat untuk komunikasi dengan pengedali lalu lintas.

Sedangkan pada akhir November lalu, Wall Street Journal mengutip sumber intelijen di Libya yang mengatakan bahwa jumlah mujahidin Islamic State (IS) telah mencapai 5.000. Ada juga laporan yang menyatakan Islamic State (IS) telah membangun sebuah pangkalan militer baru di kota Sirte.
Sejak Muammar Khadafi lengser pada tahun 2011, kondisi Libya morat-marit. Pengaruh Mesir dan Amerika sangat dominan pada pemerintahan sekarang. Sementara itu, para mujahidin yang dulu bergabung dengan Al-Qaeda dan sukses menguasai wilayah Benghazi, pada tahun 2014 lalu menyatakan berbaiat pada IS. [SS/atj]

Ulasan