Media Islam Melaporkan : Wawancara Eklsklusif Radio Al Bayan dengan Tentara Khilafah di Kamp Yarmuk, Damaskus

Wawancara Eklsklusif Radio Al Bayan dengan Tentara Khilafah di Kamp Yarmuk, Damaskus

Shoutussalam – Media Resmi Khilafah, Azzam Media merilis terjemahan wawancara yang dilakukan oleh Channel Radio al Bayan  dengan salah satu tentara Khilafah di wilayah Damaskus, al Akh Abu Ja’far al Ghoziy perihal misi penyelamatan Kamp Pengungsi Palestina Yarmuk oleh Mujahidin Daulah Islamiyyah.

Berikut ini transkrip terjemahan interview tersebut.



Wawancara Reporter Radio Al Bayan dengan Tentara Khilafah di Kamp Yarmuk
Al Akh Abu Ja’far al Ghoziy

Pertanyaan: Kenapa kalian memutuskan diri untuk memasuki Kamp Yarmuk?

Jawab: Alasan pertama, yang perlu untuk diketahui oleh setiap orang, bahwa sebelumnya keberadaan Daulah Islamiyyah tersebar di hampir semua wilayah di selatan Damaskus, dan memiliki front-front ribath untuk menjaga semua teritorial tersebut. Namun tatkala akhir bulan Ramadhan, Shohawat menikam kami berujung pada bentrokan sengit di daerah-daerah tersebut. Akhirnya Daulah Islamiyyah meninggalkan wilayah-wilayah yang mereka kontrol sebelumnya, menarik diri mundur ke Distrik Hajarul Aswad. Setelahnya, Shohawat dan rezim Assad terus mengepung Hajarul Aswad selama sembilan bulan.

Milisi Shohawat ini terdiri dari sejumlah faksi, diantaranya Jabhah Islamiyyah (di bawah kepemimpinan Zahron Alusy), Syam Ar Rasul, Ababil Huran, dan Aknaf Baytul Maqdis (berafiliasi dengan Hamas).

Setelah kami mundur dari daerah-daerah tersebut, para shohawat sukses dalam menjalin perdamaian dengan rezim Assad di Yalda, Babila dan Bayt Sahm.
Distrik-distrik tersebut sekarang dikontrol dan digunakan sebagai front oleh Jabhah Islamiyyah dan pasukan Reformasi (Ababil Huran dan Syam Rasul). Mereka juga memiliki beberapa markas militer dan pos checkpoint di wilayah-wilayah tersebut.
Aknaf Baytul Maqdis juga berada di kamp Yarmuk yang merupakan bagian dari wilayah di Provinsi Damaskus.

Faksi itu juga masuk dalam bagian dari kelompok reformasi yang diketahui ikut dalam perjanjian perdamaian dengan rezim Assad. Mereka hanya memiliki dua pos hajiz di sekitar Kamp Yarmuk yang dibuat dengan tujuan hanya untuk menggagalkan setiap upaya Mujahidin yang hendak maju untuk memerangi rezim Assad.

Saat mujahidin yang jujur di barisan mereka mempermasalahkan adanya perjanjian perdamaian dengan rezim, mereka akan segera menangkapnya. Akhirnya Daulah Islamiyyah memutuskan diri untuk memasuki Kamp Yarmuk dengan tujuan menggagalkan rencana mereka yang ingin menyerahkan Kamp Yarmuk ke tangan rezim.
Diantara salah satu kesepakatan yang tertuang di dalam perjanjian mereka adalah melenyapkan keberadaan Daulah Islamiyyah di selatan Damaskus.

Pertanyaan: Bagaimana cara kalian memasuki Kamp Yarmuk?

Jawab: Agen-agen Intelejen Daulah Islamiyyah berhasil menyusup ke barisan Shohawat sampai ke tingkatan yang paling tinggi, sehingga memungkinkan kita untuk mendapatkan rahasia terpenting mereka, termasuk diantaranya kesepakatan mereka dengan Nushairiyyah untuk menyerahkan kamp Yarmuk ke tangan kekuasaan rezim Assad.

Akhirnya kami berhasil menggagalkan rencana busuk mereka dan membersihkan kamp Yarmuk dari para penghianat.

Pertanyaan: Ya Syaikh, jelaskan pada kami, bagaimana cara kalian memasuki Kamp Yarmuk, dan perlawanan macam apa yang kalian dapat dari milisi-milisi itu?

Jawab: Kami mengambil alih kawasan At Taqodam, yang bersebelahan dengan Distrik Yalda, kawasan Atsar ke-8 di Selatan Damaskus.

Lalu kami mengambil alih jalan raya utama yang menghubungkan kamp Yarmuk dengan Yalda, kemudian kami menanam sejumlah ranjau IED di sekitarnya, pun menempatkan beberapa unit sniper di spot-spot penting. Di sisi lain, saudara-saudara kami terus memperluas wilayah kekuasaan Daulah Islamiyyah di sepanjang wilayah bagian, yang menghubungkan kamp Yarmuk dengan benteng kami di Hajarul Aswad.

Setelahnya, kami mengambil alih wilayah perkebunan di Distrik Yalda.
Kemudian, Alhamdulillah, sel-sel tidur kami mulai melancarkan operasi penyerangan di kawasan At Tadamun (utara Yalda).

Saudara-saudara kami berhasil memutus jalur suplai logistik utama milik faksi Shohawat Aknaf Baytul Maqdis di sebelah timur laut Kamp Yarmuk, dengan menyabotase setiap bantuan mereka untuk memasuki Kamp.

Setelah banyak dari anggota mereka terbunuh percuma, sebagian besar dari mereka menyerahkan diri pada Daulah Islamiyyah.

Hanya segelintir orang yang masih bersikukuh tetap di barisan mereka, dimana mereka dibantu oleh Hamas dan rezim Assad. Dengan demikian menjadi jelas bagi penduduk Kamp Yarmuk, bahwasanya kelompok-kelompok seperti Aknaf dan faksi reformasi lainnya hanyalah penghianat dan agen rezim Assad.

Kini, atas karunia dari Allah, Aknaf dan faksi-faksi milisi lainnya sudah tidak berada lagi di dalam kamp kecuali beberapa wilayah saja yang masih dikontrol oleh rezim Assad dan kelompok Palestina yang lain. Bahkan anggota-anggota milisi Aknaf yang terluka mendapat perawatan di rumah sakit milik rezim Nushairiyyah.

Singkatnya, kami katakan, bahwa kini Aknaf Baytul Maqdis pun milisi-milisi lainnya sama sekali tidak ditemui lagi keberadaannya di kamp Yarmuk.

Pertanyaan: Yaa Syaikh, wilayah mana saja yang telah dikontrol penuh oleh Daulah Islamiyyah? Dan berapa banyak medan ribath di wilayah-wilayah itu?

Jawab: Daulah Islamiyyah telah mengontrol penuh Distrik Hajarul Aswad dan Kamp Yarmuk. Keduanya dikategorikan sebagai wilayah berbahaya bagi rezim, mengingat jaraknya yang dekat dengan ibukota Damaskus.

Kami memiliki satu front melawan rezim Assad di selatan Hajarul Aswad, dan disana merupakan front terbesar kami dalam melawan rezim di seluruh wilayah tersebut. Dan front ini sepenuhnya di bawah kontrol Daulah Islamiyyah.

Di bagian selatan, front ini menghadapi rezim Nushairiy. Sementara di bagian tenggaranya, front ini menghantam milisi-milisi Syiah Iran yang bertugas menjaga Kuil Syirik ‘Sayyida Zaynab’.
Front tersebut merupakan front yang sangat panjang terbentang hingga hampir 30 km.

Kami juga memiliki satu buah front di kawasan az Zayn dan At Taqodam yang termasuk dalam wilayah kamp Yarmuk dan digunakan sebagai medan untuk menghadapi shohawat di Yalda. Atas karunia Allah, kami berhasil mengontrol penuh wilayah perkebunan di pinggiran Yalda beberapa hari lalu.

Daerah-daerah yang telah kami sebutkan tersebut, berada di bawah kontrol penuh Daulah Islamiyyah.
Kami memohon kepada Allah untuk meneguhkan kami, jugam ereka para mujahidin yang tak kenal lelah berjaga-jaga di medan pertempuran melawan Shohawat dan rezim Assad.

Sementara itu, di wilayah bagian timur Kamp Yarmuk, kami menghadapi front melawan faksi-faksi Palestina yang loyal dengan rezim Assad. Lalu di sebelah Baratnya, kami mengontrol kawasan al Qolam dan al Asala. Kawasan-kawasan tersebut dijaga oleh mujahidin Daulah Islamiyyah dari serangan Rezim Assad, Alhamdulillah situasinya cukup baik.

Pertanyaan: Bagaimana cara kalian menolong Kaum Muslimin yang berada di Kamp Yarmuk, utamanya dalam hal makanan dan bantuan pengobatan. Dan apa pesan yang ingin kau sampaikan pada kaum uslimin yang terusir pergi dari kamp lantaran baku tembak yang terjadi?

Jawab: Satu hal yang harus diketahui semua orang. Selama tiga tahun lamanya, Kamp Yarmuk berada di bawah blokade Rezim Assad, dan meskipun ini bukanlah pekerjaan yang mudah kami akan tetap berusaha sebaik mungkin untuk mengangkat pengepungan yang diderita oleh kaum Muslimin di selatan Damaskus.

Posisi kami di wilayah tersebut sangatlah strategis, mengingat jarak kami sangat dekat dengan ibukota Damaskus itu sendiri. Dan sebagian besar ikhwah Mujahidin Daulah Islamiyyah di kamp Yarmuk, terdiri dari orang-orang Palestina dan Suriah.

Pesan kami kepada penduduk yang mengungsi dari Yarmuk, kami katakan kepada kalian duahi saudara-saudaraku, “Kembalilah ke rumah-rumah kalian, sesungguhnya tentara Daulah Islamiyyah adalah anak-anak kalian, sebagaimana yang telah kalian kenal dengan baik atasnya.”
Satu lagi yang perlu digaris bawahi, penduduk di Kamp Yarmuk memutuskan untuk pergi dari sana bukan disebabkan bentrokan senjata yang terjadi. Namun mereka pergi di karena ketakutan terhadap serangan udara rezim Nushoiriy di kota itu.

Orang-orang yang masih berada di kamp saat ini sangat bahagia dengan kehadiran Daulah Islamiyyah di dalam Kamp, sebab mereka sudah muak dengan faksi-faksi yang mengklaim sebagai bagian dari pemberontakan namun justru loyal terhadap rezim.

Akan tetapi, kebahagiaan mereka itu tidak berlangsung lama lantaran rezim Assad terus melanjutkan aksi bombardirnya terhadap Kamp tersebut.

Diterjemahkan oleh
logo-azzammedia-2
Divisi Media Khilafah Islamiyah Berbahasa Melayu

Ulasan