Ustadz Abu Bakar Baasyir Menjawab Surat Kaleng Dari Bumi Syam: Bukankah Mujahid Itu Manusia Yang Paling Jujur?

                        al-mustaqbal-ustadz-abb-menjawab-surat-kaleng-dari-bumi-syam-bukankah-mujahid-itu-manusia-yang-paling-jujur-01-1024x1024

PASIR PUTIH, NK – Sebuah surat kaleng (tanpa nama dan alamat) ditujukan kepada Ustadz Abu Bakar Ba’asyir-fakkalahu asrah-dari bumi Syam. Surat kaleng itu mempertanyakan ka-absah-an Daulah Khilafah pimpinan Syekh Abu Bakar Al-Baghdady. Berikut Surat Kaleng dan Jawaban Ustadz ABB, semoga bermanfaat!

SURAT KALENG

Berikut ini surat tanpa nama dan alamat alias surat kaleng yang sampai ke tangan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir -fakallahu asrah-
Setelah membaca dan menela’ah beliau pun menjawab dalam bentuk nasehat. Semoga jawaban beliau dapat menyadarkan sang penulis surat kaleng atau siapa saja yang benci dan dongkol kepada Dawlah Khilafah.

Berikut isi surat dan jawaban Ustadz ABB :

Kepada Syaikh kami guru kami, orang tua kami, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Assalamu’alaykum warahmatullahiwabarakatuh.

Kami ucapkan: Taqaballahu minna wa minkum. Eidul mubarak ‘alayna wa ‘alaykum, wa kulli aam wa antum muslimin bi khayr insha Allah.

Ya Syaikh kami yang semoga Allah meneguhkan hati dan kaki anda, menjaga anda dari segala makar dan keburukan musuh dan segera membebaskan anda dan mengembalikan anda ke tengah-tengah umat Islam, umat yang mulia dan dimuliakan dengan Islam dan syari’at, dengan tauhid dan jihad.

Wahai guru kami, kami sampaikan salam dan khabar kami di sini, kami dalam keadaan baik dan terus berjaga-jaga di tapal perbatasan antara kaum Muslimin dan kaum kafir nushairi, kami terus mengintai mereka dan mempersiapkan serangan-serangan berikutnya ke atas mereka, sehingga lenyaplah mereka dari muka bumi ini agar bumi Sham yang penuh berkah ini dan umat-umatnya selamat dari kerusakan yang mereka lakukan, agar kalimat Allah menjadi yang tertinggi dan tegak syari’at-syari’at-Nya dan Dien semata-mata hanya milik Allah.

Disaat yang sama, Kami juga terus bersiaga dan memukul kelompok-kelompok munafiqin yang bernama Jaisyul Hur (FSA) yang sekuler dan mujrim yang berbuat kerusakan di muka bumi dan melecehkan hukum-hukum Allah serta menjadikan agama Allah sebagai senda gurau, insha Allah tidak lama lagi kita semua akan mendengar kabar gembira dari perang kami terhadap kaum munafiqin ini, kita akan cabut mereka dari bumi Sham dan kita kalahkan mereka karena kami sedang dilangkah nyata menjadikan hukum Allah sebagai hukum yang mengatur bukan yang diatur, hukum yang menentukan bukan yang ditentukan, hukum yang memerintah bukan yang diperintah.

Ustadz kami, semoga Allah memberkahi usia anda, sungguh hati kami sedang terluka disini, bagaimana tidak! disaat kaum Muslimin di Gaza sedang menghadapi hari-hari yang berat dalam Ramadhan dan Eidul Fitri mereka, mereka sedang dibantai kembali setelah dibantai dan dikepung selama ini. Disaat saudara-saudara kita terus hidup dalam api Suriah akibat pembunuhan massal oleh rezim iblis Nushairi yang bersekongkol dengan gerombolan Rafidha Hizbullat dan negara majusi Iran. Juga pembantaian kaum muslimin di Burma, Bangladesh, Srilangka, Assam, dan Hyderabad- India, juga jangan lupakan Waziristan, Afghanistan, Yaman, Sinai, Sahara, Libya dan Mesir yang terus diperangi. Dan disaat Mujahidin berperang dan meraih banyak kemenangan di Suriah, di Iraq, di Yaman, di Libya, di Maghribi, di Somalia, di Afghanistan, di Kaukas dan di tempat lainnya, justru disaat-saat seperti inilah umat dan kesatuan Mujahidin dicabik-cabik dengan fitnah pendirian Khilafah oleh Jama’ah Daulah Islamiyah.

Sesungguhnya wahai Ustadz kami, kami tidaklah anti dengan khilafah Islamiyah, bagaimana kami bisa anti dengan khilafah sedangkan kita sedari dulu bersama-sama memperjuangkannya sejak di indonesia. Kita sama-sama menginginkannya dan merindukannya, hanya saja khilafah yang dideklarasikan oleh Al Adnaniy ini memiliki hal yang membuat kami meragukannya sebagaimana kami meragukan mereka ketika masuk ke Sham dan mendeklarasikan “Daulah Islamiyah di Iraq dan Sham”.

Hal yang meragukan kami ialah, siapakah Ahlul Halli wal Aqdi yang mengangkat Syaikh Abu Bakr Baghdadiy menjadi khalifah? Bagaimana bisa mereka mengangkat seorang khalifah untuk seluruh kaum muslimin dan para Mujahidin, sedangkan para Mujahidin dan kaum muslimin memiliki pemimpin mereka masing-masing, seperti Mullah Umar Amirul Mukminin Imarah Islam Afghanistan, Abu Muhammad Al Qawqazi Amirul Mukminin Imarah Islam Kaukas, Syaikh Ayman Az Zawahiri sebagai Amirul Al Qaidah global dan pemimpin serta ulama’ jihad lainnya.

Kenapa bukan para pemimpin itu yang bersepakat untuk mendeklarasikan ke-khilafah-an Islam dan mengangkat seorang khilafah, sedangkan para pemimpin itu adalah orang-orang yang dikenal oleh umat karena jihad dan pengorbanannya selama ini. Seharusnya para pemimpin inilah yang mempunyai kedudukan dan pandangan untuk mengangkat seorang Khalifah.

Selain itu juga hubungan Jama’ah Daulah dengan kelompok Mujahidin yang ada di Sham yang mana Mujahidin Sham yang membebaskan wilayah-wilayah di Sham dan mereka kelompok jihad yang bermacam-macam, lalu tiba-tiba mereka datang mengakusisi dan mendeklarasikan Daulah kemudian Khilafah, sementara mereka tidak pernah ada sebelumnya dan Umat Islam di Sham tidak mengetahui andil mereka dalam jihad di Sham. Mereka hanya mengklaim Jabhah Nushrah, adalah bagian dari mereka, cerita ini adalah propaganda mereka yang sayangnya dipercaya, padahal semua kita tahu kalau Jabhah An Nushrah sebagaimana Jama’ah Daulah Islam Iraq adalah bagian dari Al Qaidah Global.

Maka jangan heran wahai ustadz kami kalau keberadaan mereka ditolak di sini dan akhirnya mendapat penentangan. Kemudian mereka malah mengambil wilayah-wilayah yang justru wilayah itu ada dalam kekuasaan Mujahidin, seperti Raqqah dan sebagian Deir Az Zour, maka terjadilah peperangan sesama disini yang terus berlangsung hingga hari ini, dan fitnah inipun tersebar ke seluruh dunia, yang paling parah dampaknya di Indonesia.

Jadi dengan deklarasi Khilafah versi Jama’ah Daulah ini kami khawatir fitnah yang terjadi di Sham ini akan tersebar ke negeri-negeri lain, khususnya menimpa kesatuan Mujahidin, kita berlindung dari hal itu.
Kami berharap dari anda, sebagai orang tua kami dan guru kami menjadi orang yang mencoba menyelamatkan kaum muslimin dari fitnah perpecahan ini hati kami terluka dan mata kami menangis karena memikirkan fitnah yang terus membesar ini. Kami berharap anda menjadi pihak yang ikut mendorong penghentian terhadapnya sebagaimana upaya yang dilakukan Syaikh Ayman Az Zawahiri.
Itulah pesan dari kami yang berada di sini untuk anda, sedangkan kami berjihad di sini untuk meninggikan kalimat Allah, bukan untuk mendirikan Negara Sekuler atau demokrasi, tetapi mendirikan negara Islam berlandaskan hukum Allah semata.

Semoga Allah menjaga anda dan meneguhkan langkah anda bersama seluruh saudara kami yang di penjara dan segera membebaskan kalian semua.

Walhamdulillahirabbil’alamin.
Wasalamu’alaykum warahmatullahiwabarakatuh.

SURAT BALASAN USTADZ ABB

Dari kami Al Faqir ilallah,
Abu Bakar Baasyir, Kepada akhi fillah,
Di bumi jihad

Assalamu alaikum warohmatullah wa barakatuh,

Segala puji bagi Allah Dzat Pencipta alam semesta raya, yang telah menggerakkan hati dan tangan seorang Mujahid di belahan bumi yang sangat jauh di bumi Syam yang penuh dengan barokah, untuk menulis sepucuk surat kepada kami yang terasing di sebuah pulau penjara, Nusakambangan.

Hanya saja sangat kami sayangkan bahwa ikhwan yang baik hati ini tidak berkenan menyebutkan identitasnya, alias ini berarti surat kaleng, sehingga kami kesulitan menentukan tujuan surat balasan kami dan kesulitan pula menentukan saran dan nasehat apa yang sepantasnya kami berikan kepadanya.
Akhi fillah, rahimakallah.

Kami yakin bahwa antum pernah membaca sebuah hadits Rosulullah shallallah alaihi wasallam mengenai tiga golongan manusia yang akan dituntut pertama kali oleh Allah pada hari Qiyamat kelak, salah satunya adalah para Mujahid fisabililaah yang tidak ikhlas dalam jihadnya. Bukannya mencari surga dan ridha Nya, tapi untuk mengejar gelar sebagai pahlawan, atau mengejar kedudukan dan kekuasaan dunia, ataupun mencari ghonimah (kekayaan). Semata-mata untuk dunia. Atau seperti sabda Rasulullah yang senada dengan itu.

Maka dari itu kami menasehati diri kami dan antum juga agar selalu menjaga diri dari niyat yang salah. Agar tidak terjerumus secara sengaja maupun tidak ke dalam suatu kondisi atau lingkungan yang dapat merusakkan niyat kita. Terutama dalam masalah ibadah jihad yang penuh pengorbanan yang sering kali sangat melelahkan.

Kemudian kami nasehatkan agar diri kita terbebas dari keterlibatan konflik secara langsung sesama Muslim, sesama ahlul jihad, sesama tandzim jihad. Untuk itu bersandarlah selalu kepada dalil-dalil syar’i, bukan kepada ra’yi dan nafsi. Sekalipun di dalam hati, posisikan diri kita di tengah secara tawassuth dan adil. Bukan dengan ta’assub dan taqdis, apalagi dengan tajassus dan tadhlil.

Mari kita selalu mohon taufiq kepada Allah Taala agar Ia berkenan memberi petunjuk jalan yang terbaik. Perlu kita ingat bahwa kaum salaf-pun pernah terlibat konflik sesama mereka, antara sayyidina Ali dengan sayyidina Muawiyah, antara sayyidina Ali dengan Ummul Mu’minin Aisyah, dengan sayyidina Zubair dan Thalhah bin Ubaidillah, radhiyallah anhum ajmain. Bahkan sebagian kitab Tarikh mencatat jumlah korban ummat Islam dalam perang Shiffin dan perang Jamal tidak kurang dari 90.000 orang terbunuh. Innaa lillaah wa innaa ilaihi roji’uun.

Masih banyak lagi konflik sesama ummat Islam di pentas sejarahnya, dan telah memakan korban yang sangat besar dari darah kaum Muslimin. Tentu saja kita sangat prihatin, tapi yang lebih penting bagi diri kita menurut kami adalah agar kita selalu menjaga kelurusan niyat dan manhaj. Pertimbangkan juga bahwa boleh jadi kawan seberang kita lebih lurus niyat dan manhajnya. Untuk itu standart kita adalah Al Qur’an dan As Sunnah As Shohihah. Sebagimana disebutkan oleh Allah di Qs. An Nisa': 59.
Akhi fillah, arsyadakallah.

Apabila anda bersama jabhah tempat anda berjihad melawan thoghut Basyar Assad, Hizbullaat dan Rafidhah Nushairiyyah, Daulah Khilafah (maaf bukan jamaah lagi, sebab dia telah memiliki syaukah wa tamkin) juga terus di bombardir oleh semua lawan-lawan-nya, AS dan bala tentara sekutunya yang terdiri dari 62 negara kafir murtad musyrik, mereka adalah kaki tangan zionis salibis atas seruan Paus Fransiskus dan mufti Ali Salul. Dengan komando Obama beserta kaki tangannya, termasuk NKRI yang sudah mendaftar jadi anteknya. Mereka bertekad bulat untuk memusnahkan Daulah Khilafah dan tentu saja jabhah-jabhah Islam selainnya, bahkan jamaah atau ormas orpol Islam akan menjadi target berikutnya untuk di musnahkan. Wal iyyadzu billah.

Apabila antum kini berjihad bersama ribuan atau puluhan ribu Mujahidin dalam jabhah antum, Daulah Khilafah hari-hari ini juga mengerahkan ratusan ribu Mujahidin, yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar yang telah begabung dari delapan puluh negara di seluruh dunia, dan sekarang jumlah mereka terus meningkat, sekalipun para thoghut tidak suka. Pertempuran terus berlangsung di banyak medan jihad sekaligus di wilayah Daulah Khilafah yang terus meluas dan meluas, bahkan jabhah-jabhah yang dulunya merupakan cabang-cabang tandzim Al-Qoidah sepert AQAP Yaman, Anshar Syariah Tunisia, Lybia, Sinai, Aljazair, Nigeria, Pakistan, Filippina, MIT dll telah mendukung Daulah Khilafah. Mereka merapatkan barisannya untuk melawan Perang Salib yang telah dikobarkan oleh para pemimpinnya. Sungguh memalukan keadaan kami yang meringkuk di penjara-penjara thoghut sementara barisan kuffar murtaddin musyrikin sudah bersatu padu untuk memusnahkan Syareat Islam. Dan sungguh berbahagia mereka yang telah hijrah dan bergabung ke Daulah Khilafah.

Para mujahidin Daulah Khilafah setiap harinya terus berjihad menaklukkan kota-kota, markaz-markaz militer, desa-desa, kilang-kilang minyak, bank-bank, hotel-hotel,
pabrik-pabrik produksi beserta seluruh sarana dan fasilitasnya, yang kemudian ditasharrufkan untuk rakyat dan masyarakatnya, untuk kaum Muslimin yang terus bertumpus lumus dalam medan jihadnya.

Apabila antum mengatakan bahwa antum berjihad hanya untuk menegakkan Negara Islam bukan negara Sekuler, maka Daulah Khilafah pun telah merehabilitasi kehidupan masyarakat Islam di banyak kota dan desa yang telah ditaklukkannya, menghidupkan kembali Pendidikan Islam, Da’wah, Hisbah, bahkan Mahkamah-Mahkamah Syari’ah telah diwujudkan secara konkrit, dan telah menghukum banyak pendosa, menegakkan hukum hudud termasuk kepada prajurit Mujahidin Daulah sendiri yang bersalah, juga menghidupkan roda-roda perekonomian masyarakat, mencetak uang dinar, dirham dan fulus, membagi bahan-bahan pangan pokok secara gratis, juga air, gas, minyak, listrik secara cuma-cuma kepada rakyat miskin. Padahal hari-harinya, Daulah Khilafah terus dihujani bom dan korban nyawa dari kaum muslimin baik muhajirin dan Anshar tidak sedikit. Nass’alullah al aafiyah.

Akhi fillah, ahabbakallah.

Adapun apa yang antum katakan mengenai Syaikh Dr Aiman Ad Dzawahiri, Syeikh Mullah Umar dan Abu Muhammad Al-Qauqazi hafidhahumullah, adalah benar bahwa beliau-beliau adalah komandan-komandan besar Mujahidin dunia Islam saat ini. Senior-senior jihad Islam zaman ini, semoga Allah Taala berkenan menerima amal jihadnya dan mengampuni kesalahan-kesalahannya. Amin.

Namun begitu ya akhi, urusan kepemimpinan ummat, sebagai kholifah Islam, Amirul Mukminin, itu hanya urusan Allah Taala, kita hanya berusaha tapi Allah saja yang menentukannya. Ingat sabda Rasulullah kepada sahabat Abu Dzar? Sabdanya: ” wahai Abu Dzar, jabatan itu adalah amanah Allah, di dunia adalah penyesalan dan di akherat akan mejadi penyebab kehinaan, kecuali orang yang sanggup menunaikann hak—hak-nya dan memberikan amanatnya. Ada riwayat dalam kitab Tarikh di saat Rasulullah masih berdakwah di Makkah, di musim haji beliau mendatangi qabilah-qabilah Arab, beliau melakukan da’wah, belliau mengajak masuk dan membela Islam, Ibnu Katsir rahimahullah meriwayatkan dalam kitab Sierahnya, bahwa ketua kabilah bani Amir bin Sha’shaah bertanya kepada beliau saw: “Apabila kami membai’atmu, mengikuti dan membelamu, kemudian Allah memenangkanmu atas musuh-musuhmu, apakah kepemimpinan sesudahah mu dapat engkau berikan kepada kami?.. Jawab beliau saw:” Kepemimpinan itu hanya milik Allah dan akan di limpahkan kepada siapa yang Ia kehendaki.

Jadi urusan ke-khalifah-an Islam saat ini tidak tergantung kepada siapapun selain Allah, bukan di tangan Syeikh dr Aiman, bukan di tangan Mullah Umar atau Abu Muhammad Al Qauqazi- hafidhahumullah.

Para ulama dan fuqaha ahlussunnah, semisal Imam Al Ghazali, Imam An Nawawi, Imam Al Juwaini, Imam Qolqosyandi, Imam Al-Mawardi, Imam Ibnu Hazm Al Andalusi, Imam Ibnul Araby, juga Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Al Allamah Ibnu Qoyyim rahimahumullah, telah banyak membahas permasalan ini, diantara yang di simpulkan oleh Syeikh Abul Mundzir As Syinqity adalah bahwa apabila ada seorang mukmin, Ahlussunnah, aqil, baligh, alim, adil, mujahid, laki-laki, sehat, sempurna fisiknya, dan Quraisy, bila telah di kukuhkan oleh ahlul halli wal aqdi yang terdiri dari para ulama, pemimpin ummat Islam, yang dapat hadir dalam majlis syuro tersebut, yang kemudian membae’atnya menjadi seorang Kholifah ISLAM, AMIRUL MUKMININ, maka bae’atnya adalah shah kemudian ummat Islam selebihnya wajib mengikuti bae’at mereka, sekalipun dalam keadaan mukroh syar’an.

Pada saat ini banyaknya orang yang mempertanyakan keabsahan Kholifah Abu Bakar Al Baghdadi, bisa jadi karena begitu kuatnya pengaruh sistem demokrai sekuler yang telah merasuki peredaran darah kalangan ummat Islam, sehingga melupakan sunnah yang telah dibahas panjang lebar oleh para ulama ummat. Ataupun mereka sudah merasa sebagai ulama besar atau lebih besar lagi dari pada ulama-ulama terdahulu?

Akhi fillah, akramakallah.

Dr Aiman Ad Dhawahiri, Mullah Umar, Abu Muhammad Al Qauqazi hafidzahumullah, tak diragukan sebagai komandan-komandan besar Mujahidin, beliau-beliau itu berjihad karena Allah Taala, lillahi Taala. Kami yakin beliau-beliau berjihad bukan karena posisi, dan tidak harus menjadi Kholifah, juga tidak harus menjadi ahlul halli wal aqdi yang memilih Syeikh Abu Bakar Al Baghdadi, yang secara teknis dan taktis sangat kurang memungkinkan untuk dihadirkan dalam majlis Syuro yang memilih dan mengukuhkan Syeikh Abu Bakar Al Baghdadi hadzahullah, sebagai Khalifah.

Kebenaran dari pernyataan ini boleh antum saksikan di lapangan, dengan banyaknya ulama Mujahidin dari seluruh dunia Islam yang memberikan dukungan dan bae’atnya kepada Syeikh Abu Bakar Al Baghdadi hafidzahullah, semisal Syeikh Ma’mun Hatim dari syar’i AQAP Yaman, dll. Juga banyaknya tandzim jihad yang dulunya bagian dari Al-Qaidah, setelah wafatnya Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah terus memberikan dukungan dan berbae’at, bahkan menggabungkan wilayah jihadnya sebagai bagian dari Daulah Khilafah. Inilah rahasia dari kesigapan para anggota Majlis Syuro Mujahidin yang mengukuhkan Syeikh Abu Bakar Al Baghdadi hafidzahullah sebagai Amirul Mukminin, sebagai Khalifatul Muslimin. Bukan karena rakus jabatan dan tamak posisi, tapi rasa tanggung jawab yang besar untuk menyelamatkan hasil perjuangan jihad Islam setelah selalu dipecundangi selama puluhan atau ratusan tahun oleh kaum zionis salibis yang setiap kali ada sekelompok ummat Islam berjihad, berjuang hingga berdarah-darah selalu saja mereka menyerobot dengan kelicikannya, mengambil alih kepemimpinan ummat Islam kemudian membelokkannya untuk

kepentingan zionis salibis, mereka menampilkan diri sebagai pahlawan penyelamat bangsa untuk kemudian menjual bangsanya kepada zionis salibis. Saksikan saja NKRI di tangan Soekarno, Mesir di bawah Gamal Abdun Naser, Yugoslavia di bawah Broz Tito, Turki di bawah Kemal Pasha, India dibawah Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandi, Bosnia di bawah Izzat Begovic, Libia dibawah Muuammar Kadafi, AlJazair di bawah Ben jadid, dll, dll.

Kebanyakan ummat Islam hari ini ragu-ragu dalam menegakkan kepemimpinan Islam dan sok menjaga harga diri, akhirnya diserobot dan diserobot lagi oleh kaum nasionalis sekuler, komunis, liberal, dsb, karena sikap wara’ dan zuhud yang tidak pada tempatnya.

Jikalau sekarang atas taqdir dan Irodah Allah Taala dihadirkan seorang hamba Allah yang shalih, alim, Mujahid dan keturunan Quraisy, adil dan bertanggung jawab kepada Allah kemudian kepada ummat Islam, kenapa kita begitu latah dan ikut-ikutan menyudutkan dan mendengkinya.

Tidak cukupkah sunnah Rasulullah shallalloh alahi wasallam untuk menjadi pedoman kita dunia akherat? ….jikalau Syeikh Al Baghdadi di atas kebenaran, berarti dia telah menyatukan ummat di atas al-haq, sedang bila ia salah, kesalahan itu untuk dirinya sendiri. Bukankah begitu jelasnya Amirul Mukminin Umar bin Khattab radhiyallah anhu yang berbangga memiliki rakyat yang siap meluruskannya dengan pedangnya bila ia bengkok. Kita sebagai rakyat Khilafah toh bukan menjadi ahli taqlid, taat mutlak sebagaimana rakyat Fir’aun, yang patuh setia hanya kepada Sang Penguasa dan akhinya akan masuk neraka mengikutinya, wal iyyadzu billah. Al Qur’an dan Assunnah dapat menjadi penengah bagi ummat.

Jikalau saat ini hadir di dunia Islam seorang hamba Allah yang berani diangkat menjadi Khalifah Islam dan sanggup memimpin ratusan ribu mujahidin di Daulah Khilafah untuk menegakkan syareat Islam, menegakkan hukum hudud, memerangi kaum kuffar zionis salibis, murtaddin, musyrikin yang telah menyengsarakan kaum muslimin puluhan atau ratusan tahun. Juga kaum syiah rafidhah, shafawiyyah, nushairiyyah, hizbullaat juga, kaum sekuler madzhab Alu Salul beserta para pengikutnya, kenapa ada orang Muslim yang menyandang pangkat Mujahid justru berlambat-lambat menyatukan barisan?

Salah satu bukti dari kebenaran Syeikh Abu Bakar Al Baghdadi hafidzahullah adalah dengan jihadnya yang keras melawan kuffar murtaddin dan musyrikin adalah pertolongan Allah Taala begitu besar dalam mengalahkan musuh-musuh raksasanya, Amerika dan sekutunya, rafidhah Iran beserta anshar-nya serta para thaghut sekuler dan koleganya.

Blok barat pimpinan Amerika Serikat dan Blok Timur pimpinan Uni Suvyet yang dahulu terlibat apa yang mereka sebut sebagai Perang Dingin, kini setelah runtuhnya Uni Suvyet, keseluruhan negara-negara kafir musyrik tersebut, masih di tambah dengan negara-negara Syiah dan aliansi sekuler Ali Salul, mereka bersatu padu dalam sebuah barisan besar Perang Salib yang dideklarasikan oleh Paus Fransiskus dan dikomandani oleh Amerika Serikat dengan tujuan memusnahkan Islam dengan cara menghancurkan Daulah Khilafah pimpinan Syeik Abu Bakar Al Bagdadi hafidzahullah.

Sedangkan kata antum bahwa Mujahidin Daulah Khilafah telah memasuki negara Syam dan mengklaim hasil jihad Mujahidin dari jabhah-jabhah jihad yang lain, setelah menghancurkan tapal batas kedua negara (Irak dan Syam); hasil perjanjian zionis salibis Sykes-Picot, itu sudah seharusnya terjadi, bukan hanya tapal batas antara Irak dan Syam yang harus dihancurkan, tapi seluruh batas antara negeri-negri Islam termasuk Timur Tengah, benua Asia, benua Afrika dan benua Eropah dan selainnya juga segera dihancurkan, untuk itu harusnya antum mendukung dan bergabung ke Daulah Khilafah dengan rela dan senang hati, dengan tujuan agar kesatuan wilayah–wilayah dan negeri-negeri Islam segera terwujud, sehingga segera lahir kekuatan Islam yang besar dan luas dan menyempitkan negeri-negeri kafir murtad, dan segera tegak syareat Islam yang mulia di bumi Allah Taala.

Akhi fillah, rahimakallah

Berita-berita sampai kepada kami dengan lancar, nyata dan jelas, bahwa Daulah Khilafah telah dengan nyata dan meyakinkan dalam perjuangan dan jihadnya, untuk itu muslim ahlus sunnah jangan menunda dukungan dan baeatnya kepada Kholifah Ibrahim bin Awwad, ajaklah para mujahidin sahabat-sahabat antum untuk bergabung agar Allah segera menghancurkan jantung zionis salibis dengan tangan para mujahidin mu’minin. Insya Allah.

Akhi fillah, ahabbakallah.

Apa yang antum katakan mengenai cita-cita menegakkan Negara Islam yang berlandaskan hukum Allah dan Syareat Islam saja, bersikap keras dan tegas melawan kuffar, murtaddin, musyrikin dan tentunya juga bughot yang tidak segera bertaubat, itu benar dan semua itu saat ini sudah ada. Daulah Khilafah bukan khawarij, dan sudah melangkah jauh untuk merealisasikan cita-cita mulia itu.

Daulah Khilafah telah menegakkan mahkamah-mahkamah syareah, menghukum orang-orang berdosa sesuai dengan hukum Islam, menyalurkan ghonimah dan kekayaannya untuk memakmurkan rakyat Muslimin baik Muhajirin dan Anshar, membagi secara gratis bahan makan pokok, air, listrik, gas, pelayanan kesehatan, pendidikan Islam. Juga mencetak dinar dari emas, dirham dari perak dan fulus dari tembaga, sesuai dengan standar Islam. Mujahidin terus berjihad merebut kota-kota dan dan negri-negri, membunuh kuffar murtaddin, dan ini semua harus didukung oleh ummat Islam, bukan dilawan dan ditentang.

Kami berharap sangat agar antum tidak ragu-ragu, jangan bimbang, insya Allah inilah Daulah Khilafah yang benar. Dukung dan bergabunglah segera, jangan dengarkan para toghut, jangan mengacaukan antum suara para tukang fitnah. namun apabila masih ada sedikit keraguan, cobalah lhat secara langsung[1], dengan hati yang jujur dan adil, banyaklah beristikharah, semoga Allah berkenan membimbing antum dan kita semua. Amin.

Demikianlah, yang benar dari Allah dan yang salah dari kami atau syetan, sedang Allah dan RasulNya bebas dari kesalahan. Wallahul mustaan wa alaihit takilan.

Wassalamu alaikum warohmatullah wabarokatuh,

Sms – NK, 7 Rabiul Awwal 1436H/ 29-12- 14 M
Dari kami
Al Faqir ilallah,
Ttd.
(Abu Bakar Baasyir)

[1] Media kuffar saja dibolehkan masuk dan melihat dari dekat hakikat Dawlah, apa gerangan dengan antum tentu lebih boleh lagi. Media kufar seperti Vice News saja bisa jujur, maka apa gerangan dengan antum pemilik kejujuran! Bukankah Mujahid itu manusia yang paling jujur? Ayo buktikan kejujuran antum.

sumber : Abu Nayla / Al-Mustaqbal Channel

Ulasan