TERJEMAAH PIDATO AMIRUL MUKMININ ABU BAKR AL-BAGHDADI


PIDATO AMIRUL MUKMININ ABU BAKR AL-BAGHDADI

Alih Bahasa: Usdulwagha
Muraja’ah: Ust. Abu Sulaiman Al-Arkhabiliy

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.

Amma ba’du:

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ
“Telah diwajibkan atas kalian perang, dan itu adalah hal yang dibenci oleh kalian”

فَلْيُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ الَّذِينَ يَشْرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ ۚ وَمَن يُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيُقْتَلْ أَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

“Karena itu, hendaklah orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk (kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah. Dan barangsiapa berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka akan Kami berikan pahala yang besar kepadanya.” (An-Nisa: 74)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُم بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ (٣٨) إِلَّا تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئًا ۗ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada kamu, “Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah,” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (At-Taubah: 38-39)

وَلَوْ يَشَاءُ اللَّـهُ لَانتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَـٰكِن لِّيَبْلُوَ بَعْضَكُم بِبَعْضٍ ۗ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَلَن يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ (٤) سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ (٥) وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ
“…dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia membinasakan mereka, tetapi Dia hendak menguji kamu satu sama lain. Dan orang-orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal mereka. Allah akan memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka.” (Muhammad: 4-6)


Wahai kaum muslimin:

Wahai kalian yang telah ridha Allah sebagai Rabb dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasul.

Wahai kalian yang bersyahadat bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah utusan Allah.

Ucapan sama sekali tidak akan memberikan manfaat bagi kalian jika tidak disertai amal, dan tidak ada iman tanpa amal, maka siapa yang mengatakan Rabbku adalah Allah, jika dia jujur, maka dia harus menaati Allah ‘Azza wa Jalla yang telah mewajibkan qital, yang telah mewajibkannya atas orang yang beriman kepada-Nya, dan yang telah memerintahkan untuk berjihad di jalan-Nya, dan Dia telah menjanjikan kebaikan bagi siapa yang menaati perintah-Nya, dan mengancam mereka yang mendurhakai-Nya.

Dan siapa yang mengatakan bahwa nabiku adalah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, maka jika dia jujur dalam pengakuannya, dia harus menjadikanya sebagai teladan, beliau yang telah bersabda;

والذي نفس محمد بيده لولا أن أشق على المسلمين ما قعدت خلاف سرية تغزو في سبيل الله أبدا؛ ولكني لا أجد سعة فيتبعوني ولا تطيب أنفسهم فيتخلفون بعدي، والذي نفس محمد بيده لوددت أن أغزو في سبيل الله فأقتل، ثم أغزو فأقتل، ثم أغزو فأقتل) رواه أحمد وقال شعيب الأرناؤوط: إسناده صحيح على شرط الشيخين)
 “Dan demi yang jiwa Muhammad ada ditangan-Nya, kalaulah bukan karena khawatir akan memberatkan kaum muslimin, aku tidak akan duduk dibelakang pasukan yang sedang berperang dijalan Allah selamanya; Akan tetapi aku tidak mendapatkan kelapangan sehingga mereka bisa mengikutiku dan diri mereka tidak senang di saat tidak ikut berperang bersamaku.Dan demi Dzat Yang jiwa Muhammad ada diTangan-Nya, sungguh aku ingin berperang dijalan Allah dan terbunuh, kemudian aku berperang dan terbunuh, kemudian aku berperang dan terbunuh)). (Diriwayatkan Ahmad dan berkata Syu’aib Al Arnauuth sanadnya shahih dengan syarat Imam Bukhari dan Muslim)

Maka di manakah engkau wahai umat Islam dari perintah Rabbmu? Yang telah memerintahkan kepadamu puasa dalam satu ayat, dan memeritahkan padamu jihad dan qital dengan puluhan ayat?
Di manakah engkau dari Nabimu Shallallahu alaihi wa sallam? yang engkau mengaku mengikutinya, padahal ia telah menghabiskan umurnya untuk menjadi seorang mujahid di jalan Allah, memerangi musuh-musuhnya, gerahamnya pecah dalam peperangan, dahinya terluka, dua besi dari topi perangnya menancap di kedua kelopak alisnya, topi perangnya pecah di kepalanya, dan darah bercucuran di wajahnya, tebusannya  ayahku, ibuku, jiwaku dan semua umat manusia.

Wahai orang Islam:

Wahai engkau yang mengaku mencintai Allah ‘Azza wa Jalla dan mencintai Nabi shallallahu alaihi wa sallam;

Jika engkau jujur dalam pengakuanmu maka taatilah siapa yang enkau cintai dan bertempurlah di jalan-Nya, teladanilah kekasihmu shallallahu alaihi wa sallam, dan janganlah engkau mati kecuali engkau adalah seorang mujahid di jalan Allah.

الم (١) أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (٢) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّـهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (٣) أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ أَن يَسْبِقُونَا ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (٤) مَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّـهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّـهِ لَآتٍ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (٥) وَمَن جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ (٦)

“Alif lâm mîm. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu! Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Al-‘Ankabut: 1-6)

انفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. At-Taubah: 41)

Wahai kaum muslimin:

Sesungguhnya telah menjadi sunnatullah akan berlanjutnya pertempuran antara yang haq dan yang batil hingga hari Kiamat, “Dan tidak akan sekali-kali engkau dapati perubahan pada sunnah (ketetapan) Allah” (QS. Al-Ahzab: 62) dan sesungguhnya Allah Yang Maha Suci telah menguji hamba-Nya dengan pertempuran ini, untuk memisahkan antara orang-orang yang buruk dari orang-orang yang baik, antara para pendusta dari orang-orang yang jujur, dan antara orang yang beriman dari orang munafik.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ

“Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu” (QS. Muhammad: 31)

Rabb kalian telah mewajibkan atas kalian jihad di jalan-Nya, memerintahkan kalian untuk memerangi musuh-musuh-Nya agar supaya Dia mengampuni dosa-dosa kalian, meninggikan derajat kalian, dan menjadikan dari kalian para syuhada, menyaring orang-orang yang beriman, dan membuat murka orang-orang kafir, karena Dia itu Maha Kuasa untuk menghancurkan semua musuh-Nya “Akan tetapi untuk menguji kalian”(QS. Al-Ma`idah: 48 )

وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّـهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (١٤٠) وَلِيُمَحِّصَ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ (١٤١) أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّـهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ (١٤٢)

“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada.Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim. dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihaddi antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 40-42)

Wahai kaum muslimin:

Siapa di antara kalian yang mengira, bahwa dengan kemampuannya dia bisa berlaku damai dengan orang-orang Yahudi, Nashrani dan dan orang-orang kafir, dan mereka bisa berlaku damai dengan kalian, lalu satu sama lain dari mereka bisa hidup berdampingan, sedangkan dia masih tetap di atas dien dan tauhidnya, maka dia telah jelas-jelas mendustakan firman Allah yang berkata;

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ

“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka.” (QS. Al-Baqarah: 120)

وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
“Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup.” (QS. Al-Baqarah: 217)

مَّا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلَا الْمُشْرِكِينَ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ خَيْرٍ مِّن رَّبِّكُمْ ۗ وَاللَّـهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّـهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“Orang-orang yang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya kepadamu suatu kebaikan dari Tuhanmu. Tetapi secara khusus Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang Dia kehendaki. Dan Allah pemilik karunia yang besar.” (QS. Al-Baqarah: 105)

Inilah keadaan orang-orang kafir terhadap kaum muslimin hingga hari Kiamat; “Dan engkau tidak akan dapati penyimpangan dari ketentuan Allah” (QS. Fathir: 43)

Dan sesungguhnya memerangi orang-orang kafir, hijrah dan jihad akan senantiasa terjadi hingga hari kiamat, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

لا تنقطع الهجرة حتى تنقطع التوبة، ولا تنقطع التوبة حتى تطلع الشمس من مغربها

“Hijrah tidak akan terputus hingga terputusnya (pintu) taubat, dan tidak akan terputus (pintu) taubat hingga matahari terbit dari barat” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani)

الخيل معقود في نواصيها الخير إلى يوم القيامة الأجر والمغنم

“Akan senantiasa tertambat kebaikan pada jambul kuda hingga hari kiamat, yaitu pahala dan ghanimah” (Muttafaq Alaih)

لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق، ظاهرين إلى يوم القيامة، فينزل عيسى ابن مريم، فيقول أميرهم تعال صلِّ لنا، فيقول: لا؛ إن بعضكم على بعض أمراء. تكرمة هذه الأمة

“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran dan meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan, “Kemudia Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama kami.” Nabi Isa menjawab; “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini” (HR. Muslim no. 156)

Wahai kaum muslimin:

Janganlah seseorang mengira bahwa peperangan yang sedang kami jalani ini adalah peperangan Daulah Islamiah saja, tetapi ini adalah peperangan seluruh kaum muslimin, perang setiap muslim di setiap tempat, sedangkan Daulah Islamiah tidak lain hanya sebagai ujung tombak di dalamnya. Ini tidak lain adalah perang ahlul iman melawan ahlul kufur, maka berangkatlah kalian ke medan perang wahai kaum muslimin di seluruh tempat, ini adalah wajib atas setiap muslim mukallaf, dan barangsiapa yang tertinggal atau melarikan diri maka Allah akan murka, Dia akan mengadzabnya dengan adzab yang pedih.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ (١٥) وَمَن يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِّقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَىٰ فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّـهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (١٦)

“Wahai orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang akan menyerangmu, maka janganlah kamu berbalik smembelakangi mereka (mundur). Dan barangsiapa mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain, maka sungguh, orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah. Tempatnya ialah neraka Jahanam, dan seburuk-buruk tempat kembali” (QS. Al-Anfal: 15-16)

إِلَّا تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئًا

“Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun.” (QS. At-Taubah: 39)

وَمَن جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam” (QS. Al-‘Ankabut: 6)

Maka tidak ada lagi udzur bagi seorang muslim pun yang mampu untuk berhijrah ke Daulah Islamiyyah, atau sanggup memikul senjata di tempatnya, karena sesungguhnya Allah telah memerintahkannya dengan hijrah, jihad dan mewajibkan atasnya qital.

Dan sesungguhnya kami meminta kepada setiap muslim di setiap tempat untuk berangkat berhijrah menuju Daulah Islamiyyah, atau berperang di mana saja dia berada, dan janganlah kalian mengira kami meminta kalian untuk berangkat dikarenakan kami lemah atau tidak sanggup, akan tetapi kami kuat – dengan karunia Allah – dengan keimanan kepada-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, berserah diri kepada-Nya, dan tawakkal kami kepada-Nya saja, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan persangkaan baik (husnuzhann) kami kepada-Nya, karena pertempuran ini adalah pertempuran antara wali-wali Ar-Rahman dan wali-wali Syaithan, dan sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla pasti akan menolong tentara-Nya, menjadikan hamba-Nya sebagai khalifah dan menjaga dien-Nya, walaupun hari-hari senantiasa berputar, dan peperangan terus berganti-gantian, dan kepedihan menghinggapi kedua kelompok.

Kami tidak memintamu berangkat, wahai kaum muslimin, bukan karena kami lemah atau tidak sanggup, tetapi kami memintamu berangkat karena sebagai nasihat untuk kalian, cinta kepada kalian, kasihan kepada kalian, kami mengingatkanmu dan berdo’a untukmu agar supaya kalian tidak terjerumus ke dalam kemurkaan, adzab dan hukuman Allah, agar supaya engkau tidak tertinggal dari kebaikan ini, yang telah diraih oleh para mujahidin yang berjuang di jalan Allah, dari kebaikan dunia dan akhirat, diampuni dosa-dosa, meraih kebaikan-kebaikan, ditinggikan derajat, dan kedekatan kepada Allah, menemani para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin. Kami memintamu berangkat agar engkau keluar dari kehidupan hina dan rendah, kehidupan yang hanya menjadi ekor, dikecewakan, tidak dipedulikan dan kefakiran, menuju kehidupan yang penuh dengan kemuliaan, kejayaan, kepemimpinan dan kekayaan.

وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ مِّنَ اللَّـهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ

Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS. Ash-Shaff: 13)

Wahai kaum muslimin:

Tidak pernah satu hari pun Islam menjadi agama kedamaian, sesungguhnya Islam adalah agama perang, dan telah diutus Nabi kalian (shallallahu alaihi wa sallam) dengan pedang sebagai rahmat bagi seluruh alam, dan beliau diperintah untuk berperang hingga Allah saja yang diibadahi, dan sesungguhnya beliau telah bersabda kepada orang-orang musyrik dari kaumnya;

جئتكم بالذبح
“Aku telah datang kepada kalian dengan sembelihan”. (HR. Ahmad)

Beliau telah memerangi bangsa Arab dan ‘Ajam (non Arab), kulit merah dan kulit hitam, beliau memimpin sendiri puluhan peperangan, dan berkecimpung di dalam pertempuran, dan tidak pernah terputus satu hari pun dari peperangan, beliau telah keluar menuju Tabuk untuk berperang melawan Romawi padahal usianya telah melebihi 60 tahun, shallallahu alahi wa sallam, bahkan beliau wafat dalam keadaan telah menyiapkan pasukan yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid Radhiyallahu anhu, dan di antara wasiatnya adalah “Berangkatkanlah pasukan Usamah”.

Dan demikian juga para shahabatnya setelah itu, dan juga para tabi’in, mereka senantiasa tidak pernah bersikap lunak atau damai hingga mereka menguasai bumi, menaklukkan timur dan barat, dan umat-umat tunduk, dan negeri-negeri menyerah dengan tajamnya pedang.

Dan begitulah keadaannya orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari Kiamat.

Dan Nabi kita Shallallahu Alaihi wa sallam telah memberitahukan kepada kita tentang peperangan besar (malhamah) di akhir zaman, memberikan kabar gembira dan janji kepada kita bahwa kita akan menang, dan beliau adalah orang yang jujur lagi dipercaya, dan inilah kita hari ini telah melihat tanda-tanda malhamah itu, dan kita telah mencium aroma kemenangan darinya.

Walaupun orang-orang salib hari ini mengatakan bahwa mereka menghindari mayoritas kaum muslimin, dan hanya mengincar orang-orang bersenjata, tapi sebentar lagi kalian akan melihat mereka akan mengincar setiap muslim di setiap tempat.

Jika orang-orang salib hari ini telah mulai mempersempit kaum muslimin yang masih tinggal di negeri-negeri salib, mengawasi, menculik dan mengintimidasi mereka, maka sebentar lagi kalian akan melihat orang-orang salib itu menangkapi kaum muslimin baik dibunuh, atau disandra atau diusir, dan tidak akan ada lagi yang tiggal di sana kecuali orang-orang yang telah murtad dari agama Islam dan mengikuti millah mereka.

فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ ۚ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّـهِ
 “Maka kalian akan mengingat apa yang aku katakan kepada kalian, dan aku serahkan urusanku kepada Allah” (Ghafir: 44)

Wahai kaum muslimin:

Orang-orang Yahudi, Nashrani dan orang-orang kafir tidak akan ridha kepada kalian, dan mereka akan terus memerangi kalian sampai kalian mengikuti millah mereka dan murtad dari agama kalian, ini adalah firman Rabb kalian dan khabar dari Nabi kalian, dan kalian menganggap bahwa Amerika dan sekutunya, dari kalangan orang-orang salib, rafidhah, sekuleris, atheis dan murtad, bahwa perang mereka dan persekutuan mereka adalah untuk menolong orang-orang lemah dan terzhalimi, menolong orang-orang miskin, menyelamatkan orang-orang yang menderita, memerdekakakan orang-orang yang diperbudak, membela orang-orang yang tidak bersalah dan damai dan melindungi darah mereka.

Mereka juga menganggap bahwa mereka ada di kubu kebenaran, kebaikan dan keadailan, dan sedang memerangi kebatilan, kejahatan dan kezhaliman, bahu membahu dengan kaum muslimin! Bahkan mereka menganggap bahwa mereka sedang membela Islam dan kaum muslimin!
Ketehuilah mereka telah berdusta, Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam lah yang benar.

Wahai kaum muslimin;

Sesungguhnya para pemimpin thaghut yang mengatur negeri-negeri kalian, di Al-Haramain, Yaman, Syam, Iraq, Mesir, Maroko, Khurasan, Kaukasus, India, Afrika dan di seluruh tempat; mereka tidak lain adalah sekutu Yahudi dan Salib, bahkan tidak lebih sebagai budak-budak dan anjing penjaga bagi mereka. Dan tidaklah pasukan yang  mereka siapkan, mereka persenjatai, dan yang dilatih oleh orang-orang Yahudi dan salib, tidak lain adalah untuk membungkam kalian, melemahkan dan memperbudak kalian demi kepentingan Yahudi dan salib, memurtadkan kalian dari agama kalian, dan menghalangi kalian dari jalan Allah, merampas kekayaan negeri kalian, dan merampok harta-harta kalian.

Ini adalah hakikat kenyataan yang sangat jelas bak mentari di siang hari, tidak akan diingkari kecuali oleh orang-orang yang telah Allah padamkan cahaya pada dirinya, yang telah dibutakan pandangannya, dan telah dikunci mati hatinya. Di manakah pesawat-pesawat pemerintah jazirah terhadap Yahudi yang telah mengotori negeri isra Rasul kita shallallahu alaihi wa sallam? Yang telah menimpakan siksaan keji setiap hari kepada penduduk Palestina yang muslim?

Di manakah pertolongan Alu Salul (kerajaan Saudi) terhadap jutaan orang-orang Islam yang lemah yang dibantai di Burma tanpa terkecuali? Di manakah keberanian mereka terhadap bom-bom barrel Nushairi dan meriam mereka yang menghancurkan rumah-rumah kaum muslimin, di atas kepala para penduduknya, dari wanita dan anak-anak yang lemah di Aleppo, Idlib, Hama, Homsh, Damaskus dan tempat lainnya?

Di manakah kecemburuan para pemimpin negeri-negeri Jazirah terhadap para wanita yang diperkosa setiap hari di Syam, Iraq dan di negeri-negeri kaum muslimin lainnya?

Di mana pertolongan pemimpin Makkah dan Madinah terhadap kaum muslimin di China dan India yang diperlakukan dengan sangat buruk oleh orang-orang Hindu, dibunuh, dibakar, diperkosa, dicincang, dirampas dan dipenjara?

Di mana pertolongan mereka terhadap kaum muslimin di Indonesia, Kaukasus, Afrika, Khurasan dan di setiap tempat?

Telah terbuka dan tersingkap keburukan para pemimpin negara-negara Jazirah, dan telah sirna kesyar’ian palsu mereka, dan telah jelas pengkhianatan mereka bahkan bagi orang-orang awam kaum muslimin, telah nampak hakikat mereka, dan telah habis masa berlaku dan legitimasi mereka di mata majikan mereka orang-orang Yahudi dan Salibis, sehingga mereka mulai menggantinya dengan orang-orang Rafidhah dan Shafawi, dan orang-orang atheis Kurdi, dan ketika Alu Salul merasakan paramajikan mulai meninggalkan mereka, dan melempar mereka seperti sepatu usang, mereka mulai melancarkan perang palsu kepada orang-orang Rafidhah di Yaman, dan itu bukanlah Badai Serangan, tapi hanya tendangan orang yang sedang mengalami sekarat, dengan izin Allah, yang sedang menghembuskan nafas terakhirnya.

Alu Salul, para penyembah salib dan para sekutu Yahudi tidak akan senang jika turun kebaikan terhadap kaum Muslimin dari Rabb mereka. Mereka telah puluhan tahun terus menerus tidak peduli dengan derita kaum muslimin di seluruh dunia secara umum dan di Palestina secara khusus, dan mereka selama bertahun-tahun terus bersekutu dengan orang-orang Rafidhah di Iraq untuk memerangi Ahlussunnah, dan terus menerus sekedar menonton bom-bom barrel yang membunuh dan menghancurkan di Syam, menikmati pemandangan pembunuhan kaum muslimin, dipenjara, disembelih, dibakar, kehormatan yang dilecehkan, harta yang dirampas, rumah-rumah diruntuhkan, oleh tangan-tangan Nushairi, dan hari ini mereka mengaku membela Ahlussunnah di Yaman melawan orang-orang Rafidhah!

Ketahuliah, mereka telah berdusta, gagal dan kalah! Itu semua tidak lain hanyalah usaha untuk mempertahankan legitimasi mereka di hadapan majikan mereka para Yahudi dan Salibis, itu semua hanya usaha putus asa untuk menghalangi kaum Muslimin dari Daulah Islamiah yang kini suaranya mulai meninggi di setiap tempat, hakekatnya mulai menjadi jelas bagi seluruh kaum muslimin, sehingga mereka mulai berhimpun di sekitarnya sedikit demi sedikit.

Amarah mereka hanyalah amarah khayalan setelah api Rafidah membakar takhta mereka dan setelah pasukan Rafidah mencapai penduduk Semenanjung Arab, suatu hal yang akan berujung pada berhimpunnya masyarakat Muslim di Semenanjung Arab di sekitar Daulah Islam karena menjadi pembela mereka melawan Rafidah. Inilah yang menakutkan Alu Salul dan para penguasa Semenanjung Arab dan membuat takhta mereka gemetar. Inilah rahasia amarah palsu mereka, yang dengan izin Allah akan menjadi akhir bagi mereka, dan akhir mereka itu dekat, insya Allah.
Alu Salul dan para penguasa Arab bukanlah orang-orang yang pandai berperang, dan juga bukan orang yang sabar menghadapinya, mereka hanyalah orang-orang yang terbiasa hidup mewah dan berfoya-foya, orang-orang mabuk, cabul, dansa dan pesta-pesta. Mereka telah terbiasa membela para Yahudi dan Salibis, hati mereka telah terasuki kehinaan, kerendahan dan sikap tunduk.

Wahai kaum muslimin di manapun kalian berada:

Telah tiba masanya bagi kalian untuk mengetahui hakikat peperangan, sesungguhnya ini adalah perang antara kekafiran dan keimanan, maka perhatikanlah di sisi mana penguasa negerimu berada dan di kubu mana dia membela. Telah tiba masanya bagi kalian wahai Ahlussunnah untuk mengetahui bahwa kalian sendirianlah yang menjadi sasaran, dan peperangan ini tidak lain diarahkan hanya kepada kalian dan agama kalian. Telah tiba masanya bagi kalian untuk kembali kepada dien kalian dan jihad kalian, untuk mengembalikan kejayaan, kemuliaan, hak-hak, dan kekuasaan kalian. Telah tiba masanya bagi kalian wahai kaum muslimin untuk mengetahui bahwa tidak ada kemuliaan dan kejayaan, kehormatan, keamanan dan hak-hak kecuali di bawah naungan khilafah.

Sungguh sangat membuat kami bersedih dan membuat jiwa kami teriris ketika melihat sebagian wanita ahlussunnah, anak-anak mereka dan keluarga mereka meminta bantuan ke daerah-daerah yang dikuasai oleh Rafidhah dan para Kurdi atheis di Iraq, berdiri di depan pintu mereka dengan kehinaan, rendah, tunduk dan terusir, laa haula wa laa quwwata illa billah. Yang menanggung dosa terusirnya orang-orang Isam ini dan terhinanya mereka, tidak lain adalah para ulama suu’ dari kalangan anshar thaghut, da’i-da’I di depan pintu-pintu jahannam, yang telah menipu orang-orang malang ini, yang menggambarkan bahwa Daulah Islam adalah penyebab keburukan dan musibah, yang jika dia tidak ada tentu mereka hidup penuh aman, sejahtera dan damai, dan menggambarkan orang-orang Salibis, rafidhah, atheis dan murtad adalah orang-orang baik, adil, penuh kasih sayang dan kelembutan, dan mereka adalah orang-orang yang membela kaum muslimin. Sungguh mereka adalah orang-orang yang pandai bersilat lidah dan penipu.

Wahai ahlussunnah di Iraq, dan terutama keluarga kami di Al-Anbar:

Yakinlah, bahwa hati kami sangat hancur lantara kalian meninggalkan rumah kalian dan tempat kalian, lalu kalian mencari perlindungan kepada orang-orang Rafidhah dan Kurdi atheis sehingga kalian terusir dan terlunta-lunta di negeri ini, jika seandainya salah seorang kerabat kalian murtad dan memerangi agama Allah, berwala` kepada Rafidhah dan salibis, maka kami tidak akan menyakiti kalian lantaran kejahatan mereka, maka kembalilah ke negeri kalian dan tetaplah di rumah kalian, carilah perlindungan kepada Allah lalu kepada Daulah Islamiah, maka kalian dengan izin Allah akan mendapat pelukan hangat, perlindungan aman, karena kalian adalah keluarga kami, kami membela kalian, kehormatan dan kekayaan kalian, kami ingin kalian menjadi mulia dan terhormat, kami ingin kalian dalam keadaan aman, damai dan selamat dari api neraka. Mintalah perlindungan kepada Allah dan setelah itu kepada Daulah Islamiah, apa yang kalian tunggu, hakikat kebenaran telah menjadi lebih terang daripada siang hari, orang-orang Rafidhah dengki telah terlihat hakikat mereka, lihatlah mereka hari ini, menyembelih siapa saja yang dianggap Ahlussunnah di Baghdad dan selainnya, tidak ada yang selamat dari mereka seorang pun bahkan sekutu mereka, penolong mereka, ekor mereka, dan anjing-angjing mereka; dari barisan orang-orang Ahlussunnah yang murtad dari kalangan shahawat, tentara, polisi, dan orang-orang lain yang tertipu oleh para ulama suu’, sehingga mereka lari dari penegakkan Syariat Allah di wilayah-wilayah Daulah Islam, maka mereka sekarang terusir, terhina, ketakutan dan khawatir dari serangan orang-orang Rafidhah.

Sedangkan kaum muslimin yang tinggal di wilayah Daulah Islam hidup dengan penuh kehormatan dan kemuliaan, penuh rasa aman dengan karunia dari Allah semata, hidup nyaman, bebas beraktifitas untuk pekerjaan mereka, mata pencaharian mereka, dan bisnis mereka, hidup nikmat di bawah kekuasaan syari’at Rabb mereka ‘Azza wa Jalla, dan hanya milik Allah segala pujian dan pemberian, maka carilah perlindungan kepada Allah, lalu kepada Daulah kalian wahai kaum muslimin.

Dan kami kembali menyeru bagi siapa yang masih berada di barisan Rafidhah dan salibis, dari para tentara, polisi dan shahawat untuk segera bertaubat kepada Allah dan tidak lagi membantu orang-orang kafir dalam memerangi kaum muslimin, semoga saja Allah menerima taubat mereka dan mengampuni mereka sehingga mereka selamat dari api neraka. Maka bersegeralah untuk bertaubat, karena pintunya tidak akan tertutup hingga matahari terbit dari barat, bertaubatlah, semoga kalian bisa menyelamatkan akhirat kalian sebelum semuanya terlambat, kalian telah merugi di dunia maka janganlah sampai kalian juga merugi di akhirat lantaran mencari dunia untuk orang lain, bertaubatlah sebelum tangan-tangan mujahidin menjangkau kalian sehingga tidak ada lagi taubat bagi kalian, sehingga kalian merugi di dunia dan akhirat, bertaubatlah, kembalilah, pulanglah kepada keluarga kalian, bertaubatlah kalian, maka kalian akan dapati kami orang-orang yang penyayang, sungguh taubat kalian lebih kami cintai dari pada membunuh kalian atau mengusir kalian. Bertaubatlah kalian, kami menyeru kalian bukan karena kami lemah, akan tetapi kami menyeru kalian sedangkan pedang kami berjarak dua busur atau lebih dekat lagi dari leher kalian, jika kalian telah bertaubat maka kalian tidak akan melihat dari kami kecuali kebaikan.

Wahai para tentara Daulah Islamiah;

Teguhlah kalian, karena kalian di atas kebenaran, mintalah pertolongan dengan bersabar, karena bersama kesabaran terdapat kemenangan, kemenangan itu hanya untuk orang yang mampu bersabar, bersabarlah karena para salibis telah berdarah hampir mati, orang-orang Rafidhah telah goyah, dan orang-orang Yahudi telah gemetar ketakutan, hari ini musuh kalian telah menjadi lebih lemah dari kemarin, mereka akan menjadi lebih lemah lagi dan lagi, walillahilhamd… dengan karunia dari Allah kalian telah menjadi lebih kuat, tapi bukan untuk dibanggakan, kalian berjalan dengan karunia Allah dari kuat menuju kuat, maka bersabarlah kalian, karena itu semua tidak lain salah satu dari dua kebaikan, dan itu tidak lain hanya satu jiwa, maka curahkanlah dengan murah di jalan Allah.

إِنَّ اللَّـهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّـهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Taubah: 111)

Dan aku tidak akan mengakhiri perkataan ini sebelum memuji singa-singa aqidah yang pemberani, para tentara khilafah di Baghdad, sebelah timur dan selatannya, yang menggenggam bara api, dan lebih keras dari batu karang, yang membuat murka orang-orang Rafidhah di markas mereka dan di benteng-benteng mereka setiap hari. Alangkah hebat kalian, alangkah hebat kalian. Sesungguhnya satu orang dari kalian kami hitung seperti seribu orang, jika kaum muslimin tidak menghargai keagungan amal kalian dan pengorbanan kalian, maka cukuplah Allah bagi kalian, sesungguhnya tidak ada yang samar bagi-Nya apa yang ada di bumi dan di langit.

Dan aku memuji manusia-manusia perkasa tauhid, pahlawan Islam, para mujahidin pemberani dari muhajirin dan anshar di wilayah Beiji; benteng Ahlussunnah di utara, dan di wilayah Kirkuk yang gagah, yang menghadapi gempuran koalisi millah-millah kufur terhadap kaum muslimin, dan membuktikan bahwa kaki-kaki Daulah Islam adalah kaki yang paling kokoh, dan suaranya adalah yang paling nyaring, mereka korbankan darah dan tubuh mereka untuk itu, mereka curahkan jiwa mereka dengan murah demi membela Islam dan membela umatnya, mereka buat orang-orang Yahudi dan Salibis di Amerika, Eropa, Australia dan Kanada bermalam dengan kemarahan memenuhi hati mereka, ketidakberdayaan membebani punggung mereka, dan ketakutan menggoyang tempat tidur mereka. Alangkah hebat kalian, alangkah hebat kalian.

Kalian telah membuktikan bahwa kaum muslimin tidak akan terkalahkan selama dia berpegang teguh dengan Al-Quran dan pedang, yang dengan keduanya Nabi kita Shallallahu alaihi wa sallam diutus, teguhlah! jiwaku menjadi tebusannya, teguhlah! Karena serangan kalian terhadap kaum Rafidhah dan sekutu mereka di Irak tidak sekedar membuat kaum Salibis sekarat dan mengokohkan pilar-pilar Khilafah, akan tetapi bahkan meruntuhkan Nushairiah dan Houtsi di Syam dan Yaman.

Dan aku memuji para singa al-wala` dan al-bara`; para predator di Al-Anbar, yang telah meruntuhkan benteng-benteng kaum murtadin, membuat mereka meneguk cangkir kehinaan dan rasa pahit, merobek dan mengusir mereka, mencabut Al-Anbar dengan sekali sentakan dari mata orang-orang murtad dan cengkraman orang-orang Rafidhah, walau Amerika dan sekutunya tidak menyukai, alangkah hebat kalian, alangkah hebat kalian.

Kalian telah memberikan pelajaran bahwa ‘izzah hanya milik Allah, Rasul-Nya dan kaum mukminin.
Teguhlah, alangkah hebat kalian, dan tempat selanjutnya yang dijanjikan adalah Baghdad dan Karbala, insya Allah.

Dan aku memuji singa-singa khilafah muwahhidin di Sinai yang gagah dan perkasa, yang telah kufur kepada ‘jalan damai’, dan lebih memilih untuk menempuh jalan kemuliaan, kehormatan dan kejantanan, enggan dengan kehinaan dan ketundukan, mereka menjadikan darah dan leher mereka pelindung agama mereka, alangkah hebat kalian, alangkah hebat kalian, kami menganggap kalian, dan Allah yang lebih tahu dengan keadaan kalian,  adalah termasuk orang-orang yang Allah firmankan;

رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّـهَ عَلَيْهِ
“Orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah.” (QS. Al-Ahzab: 23)

Kami berharap kepada Allah agar kami bisa melihat kalian di waktu dekat ini berada di Bait Al-Maqdis, dan cukup sebagai simpanan amal bagi kalian yang telah membuat tempat tidur orang-orang Yahudi bergetar karena ketakutan.

Aku memuji singa-singa khilafah mujahidin di Raqqah, Mosul, Aleppo, Dajlah, Furat, Jazirah, Al-Barkah, Al-Khair, Homsh dan Hama, alangkah hebat kalian wahai para pahlawan Islam, alangkah hebat kalian yang telah menggoreskan pertempuran, dan mengembalikan kemuliaan Islam, bersabarlah, teguhlah dan waspadalah, karena musuh-musuh Allah mulai bergerak, berpadu dan bertambah, mereka mengancam penduduk Mosul, dan sesungguhnya kami yakin mereka akan bergerak ke Raqqah dan Aleppo sebelum ke Mosul, maka waspadalah.

Dan aku memuji singa-singa khilafah di Damasqus dan Diyala, orang-orang yang sabar, teguh dan pemberani, alangkah hebat kalian, alangkah hebat kalian, tidak akan kalah umat yang memiliki orang-orang seperti kalian, dan aku memuji para tentara khilafah, para ksatria dan perkasa, di Libya, Aljazair dan Tunisia, alangkah hebat kalian, teguhlah dan bersabarlah, karena kesudahan ini semua dengan izin Allah adalah milik kalian. Aku juga memuji para mujahidin dari tentara Daulah Islamiah di Khurasan dan Afrika Barat, dan kami menyambut bai’at mereka, dan semoga Allah Ta’ala meneguhkan mereka dan memberikan kemenangan, serta memberikan kekuasaan, alangkah hebat mereka.

Aku juga memuji tentara khilafah di Yaman, dan kami menyambut kemajuan mereka dan selalu menunggu tambahan dari mereka, alangkah hebat mereka.

Dan kami tidak lupa untuk menyebut para tahanan muslimin di penjara-penjara thaghut di setiap tempat, kami katakan kepada mereka; Kami tidak akan melupakan kalian satu hari pun, dan kami tidak akan melupakan kalian selamanya, insya Allah, dan dengan izin Allah kami tidak akan menahan setiap usaha, melewatkan setiap peluang, hingga kami akan membebaskan hingga orang terakhir dari kalian, dengan izin Allah, maka bersabarlah dan teguhlah, dan aku khsusukan ini bagi para penuntut ilmu di penjara-penjara thaghut Alu Salul dan penolong mereka.

Ya Allah yang menurunkan kitab dan yang cepat hisabnya, hancurkanlah musuh yang bersekutu, ya Allah hancurkan mereka dan goncanglah mereka, ya Allah tolonglah kami atas mereka.

Ya Allah hancurkanlah Amerika dansekutunya dari kalangan yahudi dan salibis, orang-orang Rafidhah, murtad dan atheis. Ya Allah binasakanlah harta benda mereka, keraskanlah hati mereka, karena mereka tidak beriman kecuali setelah melihat adzab yan pedih. Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami dan sikap berlebihan kami dalam urusan kami, teguhkanlah kaki-kaki kami, dan tolonglah kami atas orang-orang kafir. Dan akhir dari seruan kami; segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam.

Kredit : https://millahibrahim.wordpress.com

Ulasan