Sesungguhnya Daulah Islamiyyah Itu Adalah janji Allah Ta’ala -In Syaa Allah-

              
Sesungguhnya Daulah Islamiyyah Itu Adalah janji Allah Ta’ala -In Syaa Allah- 1
 Iklan Penaja
PENJIMAT MINYAK PETROL  
BERBAIK!!! UNTUK KENDERAAN ANDA
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik” (An Nuur: 55)
Dan itu merupakan ketentuan Allah Ta’ala yang sudah digariskan, di mana bila kaum mu’minin mustadl’afin kembali kepada ajaran Allah dan para thaghut semakin durjana, maka itu adalah awal tanda kehancuran para thaghut dan keberkuasaan orang-orang mu’min:
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi). Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Firaun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu” (Al Qashash: 5-6)
Dan Dia sekarang memperlihatkan kepada para thaghut dan aparatnya kehancuran diri dan kekuasaan mereka lewat tangan bala tentara Daulah Khilafah, dan kehancuran mereka akan terus berkelanjutan dan mereka akan jatuh satu demi satu.
Dan itu dikarenakan syari’at jihad di atas kejelasan tauhid ditegakkan oleh Daulah Islamiyyah. Dan ini adalah bukti nyata sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam.

Al Imam Ahmad meriwayatkan (18406) juga  Ath Ath Thayalisiy (439) dan Al Bazzar (2796) dari Hudzaifah radliyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Kenabian itu ada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada, kemudian Dia mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian jadilah khilafah di atas minhaj kenabian, di mana ia berada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada, kemudian Allah mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian jadilah kerajaan yang menggigit, di mana ia berada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada, kemudian mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian jadilah kerajaan yang otoriter, di mana ia berada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada, kemudian mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian muncullah khilafah di atas minhaj kenabian.”
Yaitu fase terakhir umat ini setelah dikungkung oleh mulkan jabariyyah yang satu demi satu berjatuhan di tangan mujahidin Daulah Khilafah yang dengan izin Allah Ta’ala akan sampai ke Indonesia dan bahkan menguasai dunia dengan hukum Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Sungguh urusan ini benar-benar akan sampai ke seluruh penjuru bumi, dan Allah tidak membiarkan satu rumah tembok dan rumah bulu-pun melainkan Dia masukan dien ini ke dalamnya dengan kejayaan orang yang jaya atau dengan kehinaan orang yang hina, kejayaan yang dengannya Allah jayakan Islam dan kehinaan yang dengannya Allah hinakan kekafiran.” (Hadits Riwayat Ahmad)
Ini adalah janji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau itu tidak berkata kecuali berdasarkan wahyu:
“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)“ (An Najm: 2-4).
Dan yang dimaksud dengan kehinaan bagi kekafiran di dalam hadits ini adalah bahwa orang-orang kafir asli akan dikalahkan dan bertekuk lutut kepada kekuasaan kaum muslimin, sehingga yang tidak mau masuk Islam di antara mereka mau tidak mau menjadi orang-orang kafir dzimmiy yang harus menunaikan jizyah kepada Daulah Islam, Allah Ta’ala berfirman:
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.“ (At Taubah: 29)
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Aku diutus dengan pedang sebelum hari kiamat sampai Allah sajalah yang diibadati lagi tidak ada sekutu bagi-Nya, dan rizqi-ku dijadikan dibawah bayangan tombakku, serta kehinaan dan kerendahan dijadikan atas orang yang menyalahi perintahku…” (Riwayat Abu Dawud).
Kita sekarang bisa mengetahui bagaimana orang-orang kafir nasrani di Raqqah dan Mosul mereka menerima menjadi Ahli Dzimmah dan menunaikan jizyah kepada Daulah Khilafah. Sehingga makar atau upaya musuh untuk menghancurkan Daulah Islam ini tidak akan berhasil, dan justru suatu saat nanti Daulah Islam-lah yang akan menghapus negara-negara kafir itu dari peta kekuasaan mereka dan tapal-tapal batas negara-negara itu akan dihapus, dan ini adalah suatu kepastian yang tidak bisa ditolak, dan pada gilirannya akan masuk ke negeri ini dengan izin Allah Ta’ala. (Abu Sulaiman Al Arkhabiliy)
Sumber : millahibrahim.wordpress.com

Ulasan