IRAK (voa-islam.com) – Sabtu (21/02/15) sebuah artikel yang ditulis oleh salah seorang koresponden channel Al Arabiyya,
Wail Ishom, disebarluaskan di dunia maya. Wail berbicara tentang
kondisi Mosul yang bertolak belakang dengan apa yang diberitakan oleh
media Timur Tengah.
Wail memiliki teman lama sewaktu di
kampus yang tinggal di Mosul. Ia berdialog dengan temannya seputar
tindakan Daulah Islamiyyah (IS) dan juga pengelolaan mereka terhadap
kota Mosul. Wail sendiri mengakui bahwa warga Mosul lebih memilih Daulah
Islamiyyah dibanding pemerintah Irak yang menjadi antek Iran.
“Lihat, ada tiga golongan yang membenci
Daulah Islamiyyah di sini (Mosul). Pertama, mereka yang berhubungan
dengan keluarga partai-partai loyalis pemerintah atau partai-partai
sunni oposisi seperti Partai Islami Ikhwanul Muslimin dan golongan yang
berafiliasi pada gerakan sufi yang memusuhi Salafiyyah selama
berabad-abad. Dan mereka memang mempunyai permusuhan berakar kepada
Daulah Islamiyyah.
Oleh karena itu, mayoritas mereka
meninggalkan kota Mosul. Adapun dua golongan lainnya adalah mereka yang
mayoritas tinggal di Mosul dari orang-orang yang mengalami kerugian
materi, seperti pedagang dan pegawai yang telah lama tidak mendapatkan
gaji, atau mereka dari kalangan yang tidak terjaga secara agama.
Golongan inilah yang menolak pola hidup
“Hidup Radikal” seperti cadar, larangan merokok, penerapan hudud. Namun
meskipun demikian, mereka tetap mengakui Daulah Islamiyyah menjaga
keamanan mereka. Bahkan mereka kagum karena tidak ada tindak kejahatan
dan pengoboman” tutur sahabat Wail.
“Jumlah orang-orang fakir miskin di
Mosul banyak. Akan tetapi Daulah Islamiyyah (IS) mengeluarkan puluhan
juta setiap bulannya untuk orang-orang fakir dari Dewan Zakat. Mereka
memberikan 50 ribu dinar per bulan per keluarga” tambah teman Wail.
Adapun para pengungsi dari berbagai
propinsi Sunni, mereka tidak tinggal di kamp-kamp, akantetapi mereka
tinggall di rumah yang dikhususkan oleh Daulah Islamiyyah untuk para
pengungsi.
Ulasan
Catat Ulasan
Ulaslah Yang Terbaik..